Senin, 18 Oktober 2010

3 days (non stop laugh) - Part 1

jumat, 15 Oktober 2010

"buat apa pa pake klakson yang begitu?" tanya gue ke bokap waktu service embil di jumat siang.
"buat mainan kalian nanti di jalan menuju ke puncak."

-----------------------

"Wuihh.. apaan nih gue baru liat" kata marjono sembari memegang 'halo-halo' untuk di mobil polisi.
willy juga ikutan kaget liat benda itu.
"Oiya! gue lupa! itu tadi siang bokap gue yang masang! buat mainan kalian katanya." dan mobil kita masuk ke pom bensin.

sambil menunggu tangki penuh, maryo beatboxing. orang-orang di pom bensin pun kelimpungan mencari asal suara upbeat yang menggelegar seketika tidak ada angin tidak ada hujan. gue ngeliat dua orang yang naik motor di depan yang memegang helm dengan tampang bengong bertanya-tanya. tawa ini udah gak bisa dikunci. itu lah saat kekonyolan perjalanan jakarta-puntjak dimulai.

"Abis ini jemput sapa nih?" tanya jono sambil menyetir.
"mba yul" jawab gue sambil baca sms dari kak yuli.
"dia di mcd kan ya?" jono liat spion belakang untuk komunikasi dengan gue.
"he-eh, gue suruh dia brangkat sekarang deh." kata gue sambil tetep smsin kak yuli.

di mcd, mata kita(gue, wiily, jono, michelle) mencari sosok kak yuli dan adiknya oya. sambil terus mencari, kita terus tertawa geli membayangkan muka kaget mereka saat dipanggil dengan 'halo-halo' ini.

"manee?" sosoknya masih belum juga terlihat.
"itu tuh!" tunjuk willy ke dua sosok bayangan yang duduk di depan mcd.
"mana?? oh iya..tunggu jangan buka jendela atau pintu. biarin aja sampai dia masuk sendiri." si jono sebagai sutradara.

dengan gemas kita menunggu mobil depan cepat keluar dari parkiran. agar mobil kita segera jalan hingga berada di samping mba yul dan oya. dan waktu mobil kita tepat di samping mba yul, (fyi, mba yul gak tau mobil gue apa, warna apa. belum lagi malam yang gelap, buat pengelihatan gak tembus ke dalam mobil.) bingunglah dia. hening. tidak ada suara, sampai..

"SELAMAT MALAM, SELAMAT DATANG DI MC DONALD SEKTOR 9 BINTARO, MAU PESAN APA? MAKAN DI SINI ATAU DI BAWA PULANG?"

oya yang mendengar suara itu dari awal ketawa, terus ketawa sampai membuka pintu kita. kak yuli tetap dalam acting diam dan tunggu. seolah yang di depannya bukan orang yang menjeputnya (pura-pura gak kenal).

gue? ngakak sejadi-jadinya.

udah di dalem mobil mba yul baru ketawa.
"hahaha..gila! jemput siapa lagi nih?"

dan kita pun menuju gsg untuk menjemput tujuh anak lagi. saat memasuki gerbang sirene pun dibunyikan lalu anak-anak yang menunggu teriak "Wuhey!!" serempak sambil bertepuk tangan memberikan tanda salute.

tawa pecah di mana-mana. belum cukup sampai di situ, victor (ketua pa) mendekati jendela jono yang terbuka.mukanya terlihat ingin menyampaikan sesuatu yang jahil secara terburu-buru.

"bray, bray, ke bawah tangga, trus panggil yang berduaan di atas..sono! HAHAHA.."

maryo mendapatkan gambaran yang dibilang victor, dia mengalihkan mobil ini ke tangga basement, dan menegakan kepala dengan 'halo-halo' siap di depan mulut.

"YANG DI ATAS! MENYERAHLAH! ANDA SUDAH TERKEPUNG! TARUH TANGAN DI ATAS KEPALA DAN TURUN SECARA PERLAHAN! "

ido dan vivin perlahan turun dari tangga. vivin dengan cengiran khasnya dan ido dengan muka pembunuhnya.

yang di dalam mobil maupun yang di basement, mati ketawa.

total orang di dalam mobil malam itu, sebelas orang: gue, willy, michelle, jono, mba yul, oya, kak olga, ardi, eya, ido, vivin. victor ikut di bes besoknya.

diperjalanan, kita tidak banyak menggunakan klakson dan 'halo-halo' itu. karena sudah tidak diperbolehin lagi sebenarnya.

diperjalanan tidak ada kendala, berenti di cibubur junction, matiin radio setelah berdoa, dan walau kita gak bareng tante heltje tapi kita udah dikasih tau arah villanya deket kota bunga. ada penunjuk arahnya villa kana. dan jalannya sempit.

kota bunga pun lewat.
"liat-liat bray"
"udah nyampe nih.. tuh dia.." tunjuk eya ke rumah kosong yang sempit.
"oke deh! kita retreatnya di sini." sambung maryo dan mobil dihentikan tepat di depannya.
sementara yang lain sibuk tertawa, gue menyimpan kenangan ini. kebodohan yang kayak gini yang gue gak jamin ada di kehidupan gue nanti di sana. di malang.

kita pun lanjut jalan sampai benar ketemu tulisan 'puncak kana'.
"yang bener ini jalannya?" tanya ardi dari belakang
"iya bener kata victor jalannya emang sempit."

secara itu jam 12 malam, dan daerah perdesaan, tidak jarang kita menutup mata ngeri.
"ini kayak..di felem horror bray.." kata salah seorang diantara kita
"house of wax!" kata gue dan semua pada teriak.
"abis itu di depan ada putih-putih lewat hii!" ido nakut-nakutin.
maryo pelanin setirnya, dan lampu mobil dimatiin. tapi gak lama sampe cewe-cewe di mobil itu protes, nyalain lampunya, atau dia bakal jadi perkedel.

masih ketakutan gue, "udah mending tanya orang aja"
maryo berentiin mobil ditengah jalan. buka jendela. kiri kanan padahal cuma ada sawah.

"misi..mau tanya puncak kana di mana ya? apa?oh iya masih lurus terus ya? makasih." katanya kepada rumput yang bergoyang dan angin yang berhembus. dia pun menutup jendelanya diiringi ledakan tawa dari seisi mobil.

gak lama di depan ada orang jalan. sendirian. pake capuchon, pake jeket item. dari postur punggungnya sih bapak-bapak.
"itu tuh ada orang!"
"liat dulu kakinya.."
"OH! IYA TUH KAKINYA NGAMBANG BRAY!"
"jangan-jangan pas balik, mukanya..DETS!"
setelah kita mencoba meredakan tawa, mobil kita semakin mendekati orang itu, secara perlahan.
"takut.."
"tuh tanya!" kita mulai saling suru, yang di jendela kiri adalah eya dan oya. gak mungkin oya yang nanya, mukanya udah mau nangis.
"Eya! ya! tanya ya! buru!" suruh kita gemas saat orang itu tepat di samping jendelanya. tapi tidak ada buka jendela, dan maryo pun gak menambah atau mengurangi kecepatannya, dengan gas yang pelan kita terus melewati bapak-bapak itu.
"loh..loh yo! hahahaha! tanya woi! mo nyasar di hutan gunung?!" akhirnya salah seorang kita turun.
yang lain menyaksikan percakapan itu dengan was-was. dan ternyata.
"bener ini jalanya."
"HORAY!"
mobil pun menanjak, tapi...
"EH EH.."
"gak bisa ya yo?" tanya ido panik.
"gak bisa ini." timpal anak cowo lainnya.
"ayo keluar semua." perintah salah satu cowo.
cewe-cewe tanpa suara hanya dengan wajah panik takut kegencet kalo mobil jatoh, mengikuti perintah untuk segera keluar. setelah sampai di luar kita baru tertawa-takut. sambil terus berjalan menanjak, kita melihat mobil dibawah yang bergainti supir jadi si ido.
mobil pun melaju hingga atas, akhirnya kita masuk kembali dan terus melaju sampai di puncak kana.
waktu saat itu menunjukan pukul 1 pagi.

anak muda memang sengaja diberangkatin duluan agar bisa bantuin panitia yang memasang nama-nama di pintu kamar, pasang spanduk, dan persiapan lainnya untuk kedatangan rombongan besok.
tapi yang terjadi, memang ada yang bekerja hanya 3-4 orang termasuk willy. yang lain di kamar bernyanyi dengan gitar. maryo rekam lagu untuk vidio clip kita.
gue ketiduran sekitar jam 4. gak tau deh yang lain. yang jelas jam 6 kita udah kebangun semua
dengan suara gitar i dont wanna miss a thing

Share:

0 comments: