Ini kayaknya pertama kali saya nulis blog buat atasan hahahhah.
Jadi begini, sebenernya orang ini pernah muncul dalam blog ini tapi gak ada namanya, yaitu waktu pertama kali saya diinterview di tempat ini. Kenapa sampai harus repot-repot nulis diblog? karena sebenernya saya merasa dia leader yang hebat dan terlalu banyak yang bisa saya sampein di hari terakhir dia masuk kantor sebelum akhirnya berpindah di tempat lain jadi mending tulis diblog.
Saya baru lima bulan di sini. Tapi gak butuh waktu lama untuk kenal dia. Dari awal wawancara, dia tau saya Advent dan saya gak bisa masuk hari sabtu, tapi yang dia bilang selanjutnya bukannya 'maaf kita gak ada toleransi untuk itu' atau kalimat lain yang biasanya diucapkan perusahaan yang udah nolak saya. yang dia bilang malah
"Menarik..saya tertarik pingin tau lebih maksud ibadahnya itu gimana." Dia juga ikut nyari solusi untuk saya tetep bisa masuk yaitu dengan gak masuk hari sabtu tapi saya masuk hari minggu yang akhirnya menjadi deal.
Ada beberapa kejadian yang saya nilai ini baru Leader, dan walaupun dia lebih muda dari saya setahun, tapi itu gak mengurangi rasa hormat saya ke dia sebagai leader team sosmed. Karena tindakan dia yang buat saya respect.
Waktu baru-baru awal buat konten instagram, saya pernah salah dengan menbuat design warna kuning dengan gambar pisang di dalamnya. Temanya tentang makanan waktu itu. Lalu dia dateng dan bilang
"Loh? itu kuning semua Mbak Er?"
saya dengan polosnya jawab "Iya kan tentang pisang." tapi ada penekanan di nada saya sedikit. Antara takut salah dan gak mau dikoreksi.
"Ooo.. " Dia cuma jawab gitu trus melengos pergi.
Belakangan saya tau dari partner saya kalau ternyata warna design gak boleh ngeblok satu warna dan kalau bisa ada warna yang diambil dari logo. Sedangkan logo kita pink dan kuning jauh dari itu.
Itu kejadian pertama. Kedua waktu itu saya sempet ngedrop dan flu berat. Bersin gak abis-abis. Tisu dimana-mana. Besoknya, gantian dia yang flu, dia pake masker, dan bawa masker lebih. Saya yang waktu itu masih flu ditawarin masker sama dia. Trus di bawah kolongnya ada plastik isi tisu-tisu bekasnya. Dari situ saya ngerti, 'oooo harusnya diplastikin'. Saya ngerti bukan karena dia ngasih tau verbal dan berlagak superior, tapi emang dia contohin. Itu sih yang buat saya respect. Belum lagi nada bicaranya selalu rendah. Again, banyak yang bisa saya pelajari dari dia meskipun dia lebih muda dari saya. Dan banyak kejadian lain yang kecil-kecil kayak gimana dia selalu nyatuin anak-anak yang lain, gak ada yang dianakemasin semua harus baur, semua nyatu.
Walaupun setiap orang pasti ada kekurangannya, mungkin dulu saya sempat kesal karena balesan smsnya untuk panggilan kerja terlalu lama, tapi sekarang saya paham, itu semua karena terlalu banyak tugas yang dia pegang, sampai-sampai untuk respons kayak gitu-gitu bakal slow. Jadi sekarang saya maklum.
Waktu makan siang terakhir jumat kemarin bareng Pak Jeff, beliau sempat ngomong kalau dia (Mas Cakra) bakal jadi orang sukses. Karena sikapnya yang mampu tenang meski di bawah tekanan. Dan paling mengejutkan, Pak Jeff bilang kalau dia sering membela nama-nama anaknya yang kena masalah, yang mana Pak Jeff mengakui dia belum sampai situ. Saya jadi bertanya-tanya ada nama saya juga kah? dan gak ada yang tau omelan apa dari atasan yang dia sebagai tamengnya.
Makasih kerja samanya walau dalam waktu singkat ini Mas Cakra, dan terima kasih udah mempercayakan posisi ini ke saya. Walaupun pasti banyak yang nanya atau protes aku bisa libur setiap hari Sabtu. Sukses di tempat barunya..
Farewell